Stres telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan modern. Di tengah hiruk pikuk kehidupan, stres bagaikan tamu tak diundang yang sering datang mengganggu ketenangan. Rasa cemas, tenggat waktu tugas, belum transfer, penat, diselingkuhin, menjadi pilihan kedua dan ketegangan mewarnai hari, menguras energi dan menurunkan kualitas hidup. Itu semua adalah pemicu stres, dan karena itulah makan dijadikan contoh pelampiasan. Salah satu cara yang efektif dan seringkali diabaikan untuk mengelola stres adalah melalui pola makan yang tepat. “EMANG BISA???” Saat Sobat Dista menyantap makanan tertentu, tubuh melepaskan hormon dopamin dan serotonin. Hormon-hormon ini bagaikan balsem bagi jiwa, meningkatkan mood dan membangkitkan perasaan senang. Sensasi ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membantu meredakan stres dan kecemasan. Namun menurut penelitian ada beberapa makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi psikologis seseorang dan memicu stres jika mengandung kadar garam dan lemak tinggi. Makanan yang mengandung kadar garam dan lemak tinggi dapat memacu produksi hormon stres, seperti kortisol, yang dapat menghambat kerja dari serotonin dan menyebabkan pelepasan hormon neuropeptida Y dan adrenokortikotropin (ACTH). Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara makanan yang kita konsumsi dan kondisi mental kita. Makanan tertentu dapat membantu mengatur kadar hormon stres dalam tubuh, seperti kortisol. Misalnya saja makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk dan stroberi, dapat membantu menurunkan kadar kortisol dalam darah. Selain itu, makanan yang mengandung magnesium, seperti bayam dan kacang almond, dapat membantu menenangkan sistem saraf dan meningkatkan rasa tenang. Jika masih merasa stres maka Sobat Dista dapat mengonsumsi cokelat hitam yang dapat meningkatkan kadar serotonin dalam otak, yang membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres. Meminum teh hijau yang mengandung L-theanine, asam amino yang dapat meningkatkan produksi gelombang alfa di otak, memberikan efek menenangkan. Mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan antioksidan dapat membantu melawan efek radikal bebas yang diakibatkan oleh stres. Probiotik dalam yoghurt dan makanan fermentasi lainnya juga dapat meningkatkan kesehatan usus, yang juga berpengaruh pada kesehatan mental.
Selain memilih makanan yang tepat, penting juga untuk memperhatikan gaya hidup secara keseluruhan. Olahraga teratur, tidur yang cukup, dan teknik relaksasi seperti relaksasi atau yoga dapat meningkatkan efek positif dari pola makan sehat. Kombinasi gaya hidup sehat ini dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap stres dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Mengonsumsi makanan bukan berarti makan berlebihan saat stres. Pola makan seimbang dan teratur adalah kunci utama. Kombinasikan dengan olahraga teratur, tidur yang cukup, dan teknik relaksasi untuk mengelola stres dengan optimal. Ingatlah bahwa Sobat Dista tidak sendirian. Stres adalah bagian dari kehidupan. Dengan makanan yang tepat dan gaya hidup sehat, Sobat Dista dapat mengontrol stres dan menemukan kebahagiaan. Jika merasa stres Sobat Dista dapat mendengarkan siaran Radio Dista FM di www.distafm.com .