Langsung ke konten utama

Mahakarya Penuh Makna dalam Hemereng Theater Performance

 




Dista FM – Surakarta (04/05/2024) Behing project menggelar Therater performance yang bertajuk “Hemereng” di Tamam Budaya Yogyakarta. Theater ini disutradarai oleh Bramanti Fauzal Nasution dan Henry Making guna merespon isu darurat sampah di Yogyakarta.

Open gate theater dimulai pada pukul 19.15 dengan mengisi daftar kehadiran. Selanjutnya, hadirin akan diajak untuk memasuki gedung theater untuk menyaksikan pertunjukan. Setelah dibuka oleh MC, tibalah saatnya sambutan-sambutan dan dilanjut dengan pertunjukan hemereng.

Pementasan Hemereng bukanlah suatu batas pentas seni belaka. Melainkan, Hemereng merupakan penggambaran peristiwa yang terjadi di tempat pembuangan sampah. Melalui Hemereng, behing project menyiratkan bahwa TPS merupakan cermin dari krisis kesadaran dan tanggung jawab lingkungan. Theater ini juga sebagai bentuk respon terkait dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan masyarakat termasuk pemulung yang berada di TPS Piyungan akibat ditutupnya TPS tersebut dikarenakan kuota sampah yang melebihi batas.

Banyak harapan yang tertuang melalui pertujunkan Hemereng. Beberapa diantaranya ialah harapan agar masyarakat selalu memperhatikan lingkungan dan kondisinya. Mendalami cara pengelolaan sampah yang baik dan benar serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan dampaknya terhadap tatanan ekosistem. (Asya, Fitri)