Langsung ke konten utama

Fakta Gunung Merapi

 

 

Oleh: Muhammad Fauzaan Nurafi

Dista FM,Sukoharjo-- Yogyakarta memiliki memori tersendiri bagi para pariwisatawan asing maupun lokal. Tapi selain memori untuk pawisatawan, Yogyakarta memiliki memori bagi para penduduk lokalnya, yaitu tentang Gunung Merapi. Orang-orang Indonesia pun tidak asing lagi mendengar gunung Merapi di Yogyakarta, karena gunung Merapi ini menjadi salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Kali ini ada fakta dari gunung Merapi.


Gunung berapi paling aktif di Indonesia

Indonesia memiliki pemandangan alam yang sangat banyak dari pemandangan di laut sapai di atas gunung. Indonesia di geografis terletak di jalur cincin api, yang tentunya ada banyak gunung berapi yang ada di Indonesia. Ada 126 buah diantaranya merupakan gunung api aktif, sekitar 70 buah dari gunung api aktif tersebut sering Meletus, Gunung api yang meletus dalam 400 tahun terakhir 70 buah. Penyebaran gunung api di Indonesia, di Pulau Sumatra 30 buah, di Pulau Jawa 35 buah, di Pulau Bali dan Nusa Tenggara 30 buah, di Pulau Maluku 16 buah, di Pulau Sulawesi 18 buah dan jumlah seluruhnya 129 buah.


Salah satu dari gunung berapi itu ada gunung Merapi yang sampai saat ini masih aktif, dan bisa dibilang paling aktif di Indonesia. Tak hanya gunung Merapi saja paling aktif ada juga gunung Sinabung dan juga gunung kelud yang paling aktif. Dia antara 3 gunung itu gunung Merapi lah yang sering erupsi dan bahkan Meletus atau menghamburkan magma. 


Dikutip dari Merdeka, gunung berapi yang berada di zona subduksi tempat lempeng bumi bertemu, menyebabkan satu lempeng menunjam di bawah lempeng yang lain terus menerus mendapat injeksi batuan cair baru ke dalam ruang magma. Di bawah ruang magma itu, panas inti bumi mencairkan sebagian batuan yang ada menjadi magma baru. Batu cair segar ini akhirnya masuk ke ruang magma. Saat ruang yang sudah terisi dengan volume tertentu, tidak dapat menampung magma baru, kelebihannya akan dikeluarkan melalui letusan.


Letusan terbesar gunung Merapi

Letusan Gunung Merapi terbesar tercatat antara lain tahun 1006, 1786, 1822, 1872, 1930, 1976, 1994, dan 2010. Pada tahun 1006 banyak pertanyaan yang mengatakan, Apakah benar Merapi Meletus pada tahun 1006 ?

Pada tahun 1994 beretepatan pada tanggal 22 November 1994 gunung Merapi mengeluarkan lava panas dan menewaskan 64 orang. Pada tahun 2010 gunung Merapi Meletus mengeluarkan awan panas atau bisa disebut dengan wedhus gembel dan banyak menewaskan penduduk sekitar, termasuk sang kuncen mbah Maridjan. Pada 2010 banyak puluhan ribuan orang yang mengungsi.


Sang kuncen Mbah Maridjan.

Mbah maridjan lahir tahun sekitar 1927 dan menjadi abdi dalem sekitar 1970. Mbah Maridjan di angkat oleh Sultan Hamengku Buwono IX diberi nama baru yaitu, Mas Penewu Suraksohargo 1 . Pada saat menjadi abdi dalem, beliau mendapatkan jabatan menjadi wakil juru kunci dengan pangkat mantri juru kunci. Mendampingi ayahnya yang menjadi juru kunci Merapi. Setelah ayahnya wafat pada tanggal 3 Maret 1982, mbah Maridjan menggantikan ayahnya menjadi juru kunci gunung Merapi.