Langsung ke konten utama

TEGUH KAN SINERGI BARU UNTUK GENERASI PANDEMI



Dista FM. (Kamis/18/2020) Forum Muda Surakarta (FMS) 2020 mengadakan acara webinar melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting dengan mengusung tema “THE F(U)TURE OF SURAKARTA : Sinergi Pemuda pada Reversal Kota Surakarta” yang di dukung oleh AIESEC in UNS mendatangkan Sumilir Wijayanti selaku Kepala Bidang Sosial, Budaya dan Pemerintahan BAPPEDA Surakarta serta Bhima Yudhistira Adhinegara selaku Analis Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) sebagai pembicara pada seminar kali ini. 
“FMS adalah forum dari surakarta dan untuk surakarta, besar harapannya semoga Forum Muda Surakarta untuk terus sustain ke tahun-tahun berikutnya dan menyatukan pemuda Surakarta agar semakin banyak kolaborasi yang terbangun”, ujar Larasati selaku Organizing Committee President of Forum Muda Surakarta 2020 dalam sambutannya.

Tujuan diadakannya  Forum Muda Surakarta ini semoga dapat menjadi jembatan bagi pemuda khususnya mahasiswa dan pemerintah serta mengetahui solusi dan apa yang harus dilakukan pada masa pandemi saat ini. FMS 2020 berjalan sangat baik tidak ada kendala yang cukup serius. FMS 2020 diikuti oleh 200 lebih peserta dari berbagai domisili tidak hanya kota Surakarta.
Saat ini kota Surakarta sedang mengalami Pandemi Virus Corona yang mengakibatkan krisis ekonomi dan angkaa pengangguran meningkat hingga lebih dari 3 juta orang di PHK. Hal itu mengakibatkan pemerintah kota Surakarta berpikir keras untuk mencari solusi yang tepat dalam menangani kasus pandemi saat ini. Semakin maraknya virus Corona mengakibatkan pemerintah mengeluarkan peraturan sosial distancing alias menjaga jarak. Maraknya virus ini mengakibatkan banyaknya korban jiwa baik dari warganya dan tenaga medis. “Pengaruh yang cukup besar pula dirasakan pada pekerja kantoran seperti mereka yang dirumahkan, jumlah produktivitas menurun sehinggal menyebabkan kerugian. Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan sinergi prioritas program melalui jaminan kesehatan, jaring pengaman sosial, pemberdayaan ekonomi dan ketahanan pangan.” Ujar Sumilir Wijayanti selaku kepala BAPPEDA Surakarta. 
Saat ini adalah generasi pandemi millennial 2020. Tidak ada keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan. New normal bukan pertimbangan dari kesehatan tapi pertimbangan dari ekonomi karena desakan oleh para pengusaha, maka dari itu skill di era pandemi meningkat mengingat pengguna usia muda mencapai 15,8% (ILO) 
Bhima Yudhistira Adhinegara selaku Analis Ekonomi menjelaskan adanya ancaman industri 4.0 saat pandemi seperti ini sangat memungkinkan tenaga manusia digantikan robot, karena robot tidak perlu biaya jaminan kesehatan misalnya terkena covid itu tidak mungkin, adnya biaya maintenance bukan biaya kesehatan layaknya manusia. Hal ini berdampak pada pola komsumen yang mana saat ini kebutuhan yang sangat penting adalah makanan dan kesehatan, perlu nya fast digital transformation, save money buy less. Untuk menanggulangi masalah tersebut diperlukan solusi recovery seoerti pertajam stimulus, UMKM First corporate last, perketat protokol kesehatan, subsidi internet ini sangat dibutuhkan. Malaysia sudah menerapkan subsidi 1GB/1hari di jam prime time mulai 8 pagi sampai 5 sore guna membantu UMKM, dan yang terakhir subsidi gaji misalnya UMR 2 juta 50% dibayar perusahaan 50% oleh negara.
Adanya pandemi saat ini menyadarkan kita semua bahwa pemerintah memiliki PR besar namum PR besar lagi dimiliki pemuda. Kita  harus bersinergi maka dari itu terdapat banyak kerjasama lintas sektor dan terdampak juga peningkatan angka pengangguran di Kota Surakarta. Ada 4 sektor yang sangat terdampak diantaranya konstruksi, industri, perdagangan, dan transportasi. 
Di akhir pembahasan Sumilir Wijayanti berharap akan ada event-event selanjutnya yang membahas persoalan-persoalan lain yang terjadi di era saat ini. Hal tersebut ditanggapi oleh ketua AIESEC in UNS, beliau menjelaskan akan acara event-event selanjutnya yang tidak kalah menarik dari ini.
Setelah dilaksanakannya acara ini diharapkan pemuda dapat memberi sinergi yang positif bagi pemerintah dan menambah relasi untuk saling sharing menjalankan solusi recovery ini. (Avisa,Dian)