Langsung ke konten utama

Film Horor Tingkatkan Eksistensi Industri Perfilman Indonesia

              doc:distafm
 Sukoharjo, Film Kajeng Kliwon besutan Bambang Trias, sukses membuat antusiasme masyarakaat pecinta film bergenre horor dan  memberikan warna baru bagi industri perfilman Indonesia.(20/02/2020).
    Konferensi pers, nonton bareng dan meet and greet film Kajeng Kliwon yang bertempat di Double Dekker Solo Baru dihadiri oleh sutradara, crew, dan para pemain sebagai launching perdana dari film Kajeng Kliwon. Film ini Rilis berbarengan setelah film Milea Suara dari Dilan pada pertengahan Febuari lalu film Kajeng Kliwon yang disutradarai oleh Bambang Trias mampu membuat warna baru dalam indusrtri perfilman indonesia yang bergenre horor. Walaupun penonton yang menyaksikan tidak sebanyak seperti film - film romantis yang sedang tayang, akan tetapi film ini dapat dikatakan sukses dalam mengambil perhatian dari masyarakat, sehingga tak sedikit orang yang ingin menonton film ini.
 Film Kajeng Kliwon ini sendiri mengangkat sebuah cerita yang bertema kearifan lokal yang ada di indonesia yang kemudian dari kearifan lokal tersebut dihubungkan dengan sesuatu yang mistik. Dalam film ini menceritakan kisah dua insan yang berlatar belakang perbedaan budaya, antara budaya Bali dan budaya luar yang bahwasannya kedua insan tersebut tidak dapat bersatu karena perbedaan itu.   Budaya bali mengajarkan bahwa orang bali harus menikah dengan sesama orang bali, alasan lain juga diperkuat bahwa si wanita yang merupakan kekasih dari pria ini terdapat darah keturunan Rangde/Leak sesosok mahluk yang menyerupai manusia yang menyeramkan yang mengganggu hubungan mereka.
  Kajeng Kliwon adalah sebuah malam kliwon yang ada di daerah bali yang dianggap oleh masyarakat bahwa malam ini adalah malam sakral dan mistis dan juga malam tempat keluarnya makhluk-makhluk halus dibali, yang biasanya disebut Rangde/ataupun Leak.
  Berbeda dengan film bergenre horor lainnya, film Kanjeng Kliwon terdapat kisah percintaan yang membuat emosi penonton akan lebih mengena ketika menonton film ini. melihat presentase peminat film horor yang masih sangat antusias, rencananya film ini akan di produksi kembali untuk menyambung cerita yang telah ada dan akan memproduksi film-film yang mengangkat kearifan lokal yang ada di Indonesia. Karena bahwasannya kearifan nasional harus diangkat agar dikenal oleh masyarakat luas. Yang kami harapkan adalah masyarakat seluruh Indonesia bisa menyaksikan film ini demi mendukung eksistensi industri perfilman indonesia.  (Ujar bambang)
  Rencananya setelah konferensi pers dan meet and greet di Solo ini, selanjutnya konferensi pers akan di gelar di beberapa kota yang ada di Indonesia seperti Yogyakarta, Surabaya, Jakarta,dan Lampung serta akan di tayangkan di berbagai negara seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand pada akhir Maret 2020 nanti.