Langsung ke konten utama

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS KENALKAN BUDAYA MANCANEGARA MELALUI ENGLISH WELCOMING PARTY



Foto by Dista fm

DistaFM. Sukoharjo (29/11/19) – Gelar English Welcoming Party angkatan 2018 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris sebagai sarana memperkenalkan budaya dari mancanegara. Mulai dari pakaian, makanan khas, kesenian, dan lain sebagainya. Acara ini merupakan agenda wajib tahunan setiap angkatan yang diadakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta untuk memenuhi tugas mata kuliah Cross Cultural Understanding (CCU) akhir semester. 
Digelar di Gedung Fakultas Adab dan Bahasa (FAB) lantai empat. Terdiri dari serangkaian acara salah satunya yaitu talkshow. Mengusung talkshow dengan tema “Celebreting Diversity” dengan medatangkan delapan pembicara yang berasal dari berbagai negara seperti Portugal, Uganda, Australia, dan Myanmar. Mereka membicarakan mengenai negara mereka masing-masing, tak lupa memberikan kesan mereka selama berada di Indonesia. “Indonesia orangnya sangat baik dan ramah, dan di Indonesia sangat panas” ujar Diana salah satu pembicara yang berasal dari Portugal.
Tidak cukup hanya mendatangkan pembicara dari mancanegara, para mahasiswa angkatan 2018 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris pun turut berpartisipasi dalam acara ini. Gedung FAB lantai empat dipenuhi dengan stand-stand yang tertata rapi dari setiap kelas. Stand-stand tersebut merepresentasikan negara-negara yang mereka bawakan lengkap dengan pakaian dan makanan khas. Pada tahun ini terdapat enambelas negara yang di presentasikan antara lain USA, Jerman, Korea, China, Jepang, Arab, Russia, Turki, South Africa, India, Brazil, Mesir, Spanyol, Filipina, Belanda, dan juga Thailand.
Acara yang memakan waktu tiga minggu untuk melakukan persiapan ini berlangsung dengan lancar. Para mahasiswa sangat antusias memeriahkan acara yang digelar oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini. “Ya acara ini sih sangat berguna menurut aku, gunanya kita jadi bisa tau macam-macam culture dari negara lain. Jadi kita bisa belajar dari mereka bagaimana perbedaan disana dan disini, mungkin ada yang bisa diterapin disini” ujar Fikri salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2018. (Karimatul Auliya)