Langsung ke konten utama

Sinau Dongeng Bareng Doing Project Solo



Tingkatkan Budaya Bertutur Lewat Sinau Dongeng

            Surakarta – Seorang anak gembala sedang menggembalakan domba milik tuannya. Karena bosan, ia menghibur dirinya dengan bermain bersama anjingnya sambil memainkan seruling miliknya. Itulah sepenggal cerita yang diajarkan oleh Rona Mentari pada workshop Sinau Dongeng, sabtu (13/04). Bertempat di Warung TOP Inspirasi Sumber Solo, pelatihan yang mengusung tema bertoleransi dalam imajinasi ini diselenggarakan Sebagai salah satu dukungan untuk meningkatkan rasa toleransi dalam kehidupan bermasyarakat khususnya pada anak-anak melalui dongeng dan cerita.
            Dongeng dipilih sebagai sarana untuk menebarkan nilai kebaikan karena disukai oleh anak-anak serta dapat mengajari tanpa perlu menggurui. “Anak-anak akan mencontoh perilaku baik dari tokoh-tokoh yang diceritakan dalam kisah dongeng. Jadi tanpa sadar nilai budi pekerti telah tertanam pada benak mereka” Jelas Rona. Pelatihan ini dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak, mahasiswa, bahkan orang tua. Tak hanya belajar mendongeng, para peserta juga berkesempatan untuk mempraktekkan secara langsung. Azka, peserta termuda pada workshop ini dengan antusias mengikuti acara hingga selesai “Aku senang dongeng, pengen bisa mendongeng kaya kak Rona.” Ujar anak berumur 5 tahun itu.
Workshop “Sinau Dongeng” ini merupakan bagian dari serangkaian acara yang mewarnai Festival Purana yang diprakarsai oleh Komunitas Dongeng Keliling (Doing) Project. Festival Purana dibuka dengan Kreta Purana Goes to School. Kreta singkatan dari Kreasi dan Bercerita, merupakan acara pembuka yang telah diselenggarakan Jumat (29/03/2019) di SD Negeri Gulon Jebres Solo dan ditutup oleh acara puncak berupa Pagelaran Dongeng Solo yang rencananya digelar Sabtu (20/04/2019) di Taman Cerdas Soekarno Hatta, Jebres, Solo.


PRESS RELEASE
Tsany K
HP: +62 852 1374 57823
Public Relations Division