CERIA BERSAMA ANAK HIV/AIDS
Surakarta (2/4/19) - HIV/AIDS
merupakan salah satu penyakit yang sangat dihindari oleh semua orang. Bahkan
kebanyakan masyarakat Indonesia akan menghindari atau membatasi kontak dengan
ODHA atau orang dengan HIV/AIDS. Hingga pernah terjadi sebuah peristiwa siswa
dikeluarkan dari sekolah karena mengidap penyakit HIV/AIDS. Padahal perlu
diketahui bahwa yang seharusnya dijauhi adalah penyakitnya, bukan orangnya.
Terlebih jika seseorang tersebut mendapatkan penyakit berbahaya itu bukan dari
kesalahannya, melainkan kesalahan orang tuanya. Berangkat dari situasi
tersebut, kami mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Surakarta yang
terbentuk dalam sebuah kelompok bernama Pelangi (Pelita Cahaya Menginspirasi)
berinisiatif untuk mendekati mereka yang kurang beruntung karena mendapatkan
‘hadiah’ berupa virus HIV dari orang tuanya.
Acara yang kami adakan
adalah “Ceria Bersama Anak HIV/AIDS” , dengan tema berbagi kebahagiaan dalam
kebersamaan. Sehingga objek dari kegiatan ini ialah anak-anak yang terjangkit
virus HIV, yang terhimpun dalam sebuah panti bernama Yayasan Lentera Nusantara
yang terletak di Taman Makam Pahlawan Solo.
Kegiatan ini telah
terlaksana pada selasa, 23 April 2019 di Museum Sangiran. Dimulai dari
berangkat bersama-sama menggunakan bus dari taman makam pahlawan, kemudian kita
bersama-sama menuju sangiran. Disana anak-anak dijelaskan mengenai bagaimana
sejarah manusia purba juga kehidupan manusia purba, termasuk binatang-binatang
yang hidup di jaman purbakala. Kemudian acara dilanjutkan dengan makan bersama
lalu kembali memberikan edukasi kepada mereka dengan mendongeng kemudian
melukis bersama dan ditutup dengan foto bersama. Peserta dari acara ini terdiri
atas 30 ADHA(Anak Dengan HIV/AIDS), 6 orang pengasuh ADHA dan 13 Mahasiswa.
Tujuan diadakannya
acara ini adalah sebagai bentuk dukungan kepada anak-anak yang terkena HIV yang
jarang mendapatkan perhatian, juga untuk menambah wawasan dan kreatifitas
anak-anak. Disamping itu, acara ini juga bertujuan untuk memperbaiki kondisi
psikologis mereka. Sehingga diharapkan mereka tidak lagi merasa sendiri, tidak
lagi merasa harus diasingkan.
“Puji syukur, acara ini
berjalan dengan lancar. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada mbak dan mas
semuanya, semoga semakin sukses dan cepat lulus”, Ungkap Pak Puger selaku
pengurus dari Yayasan Lentera.
Anak-anak yang
mengikuti acara ini juga mengaku sangat senang dapat berekreasi bersama, naik
bus keluar kota, dan ditambah dengan mendapatkan banyak pengetahuan baru dari
tempat yang dikunjungi yakni Museum Sangiran. (lif)