Eco
Culture 6, Bukti Eksistensi UKM SENTRA
Sukoharjo
– 9 Oktober menjadi hari dengan hajat besar bagi Unit Kegiatan Mahasiswa SENTRA
(Seni Tari Tradisional) IAIN Surakarta. Pasalnya, pada hari itu terselenggara
Eco Culture 6 di Graha IAIN Surakarta. Acara dimulai pada pukul 19.45 WIB, dan
berakhir pada pukul 21.50 WIB.
Acara
dibuka dengan pembacaan kalam ilahi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Tari
Ratoe Jaroe (Tari Kreasi dari Aceh) yang juga tarian pembuka ASIAN GAMES 2018.
Selain Tari Ratoe Jaroe, UKM SENTRA juga menampilkan beberapa persembahan.
Diantaranya, Tari Topeng Ireng, Tari Zapin, Tari Bajidor kahot, Tari Asancaya
Nirbita, Tari Cendrawasih, dan Tari Nirmala.
Menurut
Rika Laras Sari Selaku ketua panitia Eco Culture 6, menegaskan bahwa ; “ Tema
‘The Rhythm Symbol of movement’ bermakna, dalam setiap gerakan seorang penari,
terdapat pesan yang ingin disampaikan oleh tarian tersebut. Dan setiap
gerakannya terjaga oleh irama itu sendiri ”, pungkasnya saat ditemui di back
stage.
Alif
Miftahul Jannah (Ketua Umum UKM SENTRA) menambahkan, “Eco Culture 6 ini adalah
sebuah pagelaran untuk menunjukkan eksistensi UKM SENTRA, yang saat ini masih
menjadi UKM sementara di IAIN Surakarta. Dan Alhamdulillahnya, dari pihak
Institut menyabut baik, sangat terbuka, dan terus memberikan support kepada
kami”.
Apresiasi
juga ditunjukkan oleh 400 penonton yang hadir di Graha IAIN Surakarta. Arie
Susanto (Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam semester 5) mengatakan bahwa, “
Konsep dan dekorasi ruangan sangat menarik dan mendukung performence tarian.
Para penarinya juga keren banget. Tapi kalo boleh usul, untuk acara tahun depan
konsepnya bisa dimatangkan lagi. Dan untuk tata panggung, bisa lebih rapi
lagi" (MF/AS)