PRESS RILIS
SEMINAR NASIONAL EKONOMI ISLAM
“Islam,
Kewirausahaan, dan Ekonomi Kreatif”
Surakarta – Fakultas
Ekonomi dan Binsis IAIN Surakarta telah menyelenggarakan Seminar Nasional Ekonomi
Islam pada tanggal 30 September 2017 yang diselenggarakan di Ballroom Hotel
Swiss-Belinn Saripetojo Surakarta. Acara
ini dihadiri lebih dari 80 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen
dari kampus IAIN Surakarta dan kampus lainnya seperti Uniba, Unsa, , STIE AAS,
UNU dan IAIN Purwokerto. Selain itu, acara ini juga dihadiri praktisi dari BMT,
Bank dan UMKM.
Acara yang dibuka pukul
08:30 itu menghadirkan 4 pembicara yakni Kepala Departemen Perbankan Syariah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bp. Ahmad
Sukro . Pembicara kedua yakni Prof. Dr. H. Musa Asy’arie yang merupakan Guru
besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Surakarta. Pembicara ketiga adalah Prof.
Dr. H. Ahmad Rofiq yakni ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Jateng Syariah. Dan
pembicara terakhir adalah Drs. H. Hardono , MH., MM yakni Wakil Ketua KADIN
Jawa Tengah dan Direktur PT. Swastama.
Acara Seminar Nasional
Ekonomi Islam yang bertema “ Islam, Kewirausahaan, dan Ekonomi Kreatif” diawali
dengan sambutan Rektor IAIN Surakarta , Dr. H. Mudofir S.Ag M.Pd yang dalam
sambutannya mengingatkan bahwa seminar ini penting dilakukan untuk
mengantisipasi dua hal, yakni seminar ini dapat digunakan sebagai ruang diskusi
untuk mengantisipasi karakter perubahan ekonomi yang cepat, mengagetkan,
terjadi secara tiba-tiba dan seminar ini mengingatkan kembali makna dalam
peradaban modern , yang salah satunya adalah menumbuhkan UMKM.
Setelah itu, acara
dilanjutkan dengan penyampaikan materi dari pembiacara pertama yakni Ahmad
Sukro selaku keynote speech acara
ini, yang menyampaikan bahwa sampai saat ini beliau masih menunggu kontribusi
perguruan tinggi dalam mengembangkan inovasi produk keuangan syariah yang
kaitannya dengan sinergi perbankan syariah dan pembiayaan UMKM. Menjawab
tantangan pembicara pertama, pembicara kedua yakni Prof. Dr. H. Musa Asy’arie
menekankan tiga upaya pembangunan ekonomi syariah yakni : ekonomi Islam harus
dijadikan sebiah ideologi, perkuat solidaritas ekonomi Islam, perlunya dukungan
regulasi dari pemerintah yang perguruan tinggi belum dapat masuk dalam bidang
tersebut. Materi selanjutnya disampaikan Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq yang
mengangkat tema reinterpretasi doktrin kemiskinan perlu dilakukan agar semangat
menjadi kaya dapat dipahami oleh umat Islam. Sementara itu, Drs. H. Harndono selaku pembicara terakhir
acara ini menutup materi dengan merekomendasikan agar pemerintah mengajak KADIN
ketika mengambil kebijakan terkait ekonomi sehingga nantinya setelah acara
seminar ini selesai maka perlu gerakan nyata untuk menumbuhkan UMKM.