Langsung ke konten utama

Inspirator Hijrah Peggy Melati Sukma ke IAIN Surakarta

IAIN Surakarta-Kemeriahan untuk memperingati hari R.A Kartini 21 April,  Humas dan Publikasi IAIN Surakarta bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) IAIN Surakarta menggelar acara seminar inspiratif membedah esensi pemikiran R.A Kartini “Hijrah, Habis Gelap Terbitlah Cahaya”. Berlangsung di Graha IAIN Surakarta dengan menghadirkan Inspirator Hijrah Peggy Melati Sukma, Selasa (11/4). Sebanyak 300 peserta khusus muslimah yang terdiri dari Dharma Wanita, Mahasiswi, Karyawati, dan Umum turut hadir dalam seminar inspiratif tersebut. Sri Haryanti Mudofir, ketua DWP IAIN Surakata, menyatakan untuk menyambut hari Kartini setiap tahun acaranya dikemas berbeda, seperti halnya tahun ini  dengan harapan para perempuan bisa mencontoh apa yang sudah dilakukan teteh Peggy yang hijrah menjadi lebih baik dan bergelut dalam bidang kemanusiaan. Ada sedikit kendala dalam acara ini, namun berkat kerjasamaa semua masalah bisa teratasi. Dalam konteks hijrah seorang wanita diperbolehkan maju, berkarir, berpendidikan tetapi tetap punya fungsi domestik sebagai kodrat perempuan. “Wanita boleh berkiprah tetapi  tidak wajib mencari nafkah” ujar Peggy Melati Sukma Inspirator Hijrah Seminar Habis Gelap Terbitlah Cahaya. (JURI)IAIN Surakarta-Kemeriahan untuk memperingati hari R.A Kartini 21 April,  Humas dan Publikasi IAIN Surakarta bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) IAIN Surakarta menggelar acara seminar inspiratif membedah esensi pemikiran R.A Kartini “Hijrah, Habis Gelap Terbitlah Cahaya”. Dengan menghadirkan Inspirator Hijrah Peggy Melati Sukma, Selasa (11/4). Sebanyak 300 peserta khusus muslimah yang terdiri dari Dharma Wanita, Mahasiswi, Karyawati, dan Umum turut hadir dalam seminar inspiratif tersebut. Sri Haryanti Mudofir, ketua DWP IAIN Surakata, menyatakan untuk menyambut hari Kartini setiap tahun acaranya dikemas berbeda, seperti halnya tahun ini  dengan harapan para perempuan bisa mencontoh apa yang sudah dilakukan teteh Peggy yang hijrah menjadi lebih baik dan bergelut dalam bidang kemanusiaan. Ada sedikit kendala dalam acara ini, namun berkat kerjasamaa semua masalah bisa teratasi. Dalam konteks hijrah seorang wanita diperbolehkan maju, berkarir, berpendidikan tetapi tetap punya fungsi domestik sebagai kodrat perempuan. “Wanita boleh berkiprah tetapi  tidak wajib mencari nafkah” ujar Peggy Melati Sukma Inspirator Hijrah Seminar Habis Gelap Terbitlah Cahaya. (JURI)