SUKOHARJO -
Aliansi Mahasiswa Se-Solo Raya menolak pendirian pabrik semen di Kendeng.
Aliansi ini terdiri dari para mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) , Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, dan Universitas Veteran Bangun Nusantara
(UNIVET). Aksi dilakukan di pertigaan tugu Kartasura pada pukul 13.00 WIB,
Kamis(23/03). Aksi Bela Petani ini lanjutan daripada aksi yang dilakukan
seorang aktivis petani, Patmi(48), yang meninggal karena serangan jantung setelah aksi semen kaki para Petani Kendeng,
Rembang, Jawa Tengah sejak(13/03). Mereka ingin agar bumi tetap lestari tanpa
ada pabrik semen di tengah Pegunungan Kendeng.
Sejumlah 25 orang
perwakilan DEMA IAIN Surakarta mendemonstrasikan aksi dengan pocong ditaburi
bunga dan semen dilanjutkan penyampaian bait-bait puisi. Para mahasiswa UNS
sebelumnya telah mengawali aksi dengan cara pembakaran boneka jerami yang
dibentuk orang. Dilansir
dari laman Solopos menyatakan
bahwa aksi unjuk rasa para mahasiswa itu mendapat pengawalan ketat kepolisian.
Kapolsek Kartasura, AKP Demianus Palulungan, mengaku mengerahkan 125 personel
guna mengamankan aksi. Para personel yang diterjunkan berasal dari Polres
Sukoharjo sekitar 90 personel dan dari Polsek Kartasura 35 polisi.
Tujuan diadakan
aksi agar Gubenur Jawa Tengah yang menyetujui pembangunan pabrik semen di
Kendeng lebih memperhitungkan kebijakannya. Aksi ini juga ditunjukkan untuk
Presiden RI yang mengatur segala bentuk kebijakan pemerintahan.
"Harapannya agar suara kita didengar oleh mereka birokrasi negara,
bahwasannya Kendeng ini sedang berduka dan bukannya ditindas, dan seharusnya
harus dilindungi dari oknum-oknum yang menyeleweng." ujar dari beberapa
Korlap Aliansi Mahasiswa dalam orasinya. (ENCHEP/FNY)